DOMPU – Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia nomor 1 Anis Rasyid Baswedan (ARB) ternyata memiliki sahabat baik yang berpredikat sebagai aparatur sipil negara di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dia adalah Mufrad SE, staf pada Inspektorat Kabupaten Dompu.
Ketika bincang-bincang dengan wartawan media ini di kantin belakang Gedung Paruga Parenta Kabupaten Dompu belum lama ini, Mufrad mengisahkan awal pertemuannya yang tidak baik dengan Capres Nomor 1 ini.
Kala itu Anis Baswedan adalah mahasiswa Universitas Gadja Mada (UGM) tengah jalan hendak pulang ke kediamannya di Jogyakarta. Langkah Anis terhenti karena dihadang oleh beberapa orang mahasiswa asal Dompu, Bima dan Flores.
Alumni Universitas Muhammadiyah Jogyakarta ini menyebutkan, banyak mahasiswa asal Dompu, Bima dan Flores kala itu berangkat kuliah ke Jogya hanya bermodal nekad, bukan karena orang tua punya uang banyak untuk membiayai kehidupan anak-anaknya di rantauan.
“Dihadang banyak orang, Anis bukannya takut, akan tetapi justru bertanya balik tentang kelakuan kami yang menurutnya tidak mencerminkan sikap seorang mahasiswa. Kenapa kalian bersikap begina,” kutip Mufrad akan pertanyaan Anis Baswedan sekitar tahun 1989 silam.
Katanya, setelah mendapat penjelasan dari para mahasiswa tersebut, Anis bukannya dendam atau marah justru Anis yang rupanya sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM itu mengajak para mahasiswa asal Dompu Bima dan Flores itu untuk diperkenalkan dengan ayahnya yang saat itu adalah Dosen dan pernah menjadi Dekan Fakultas Ekonomi juga pernah menjadi Wakil Rektor II Universitas Islam Indonesia.
“Sejak pertemuan dengan ayahanda Rasyid Baswedan, kami tidak lagi kesulitan akan beras dan lainnya, tiap bulan kami mendapat jatah dari keluarga pak Anis,” kisahnya.
Menjawab pertanyaan wartawan, Mufrad menyebut dirinya memiliki hak untuk memilih namun tidak diperkenankan berpolitik praktis. “Saya satu angkatan dengan pak Anis, sejak kami tinggalkan Jogya hingga hari ini, kami tetap menjalin komunikasi,” ungkap Mufrad.
Menjadi jembatan yang bagus sehingga terjaganya silaturrahmi dengan Anis Baswedan, lanjut Mufrad adalah kegiatan kajian tauhid yang diselenggarakan oleh keluarga Anis Baswedan sejak zaman kuliah hingga hari ini masih berjalan. “Sehingga di tempat kajian kami masih ketemuan, dan saat pak Anis ke Bima tahun lalu, beliau kontak ke saya sekitar sepekan sebelum datang,”pungkasnya. (Alfatih)