DOMPU, TOFO-NEWS.COM – Ziarah ke makam rahimahullah Sultan Muhammad Sirajuddin merupakan salah satu dari rangkaian prosesi peringatan hari lahir Kabupaten Dompu yang pada 11 April 2024 kemarin memasuki usia yang jauh lebih tua yakni 209 tahun. Selain Bupati dan Wakil Bupati Dompu H. Kader Jaelani – Syahrul Parsan, hadir Pejabat Gubernur NTB H. L. Gita Aryadi, Bupati Kabupaten Bima, Indah Damayanti Putri, Wali Kota Bima Ir H Mohammad Rum MT, juga beberapa pejabat yang mewakili Bupati dan Wali Kota se-Provinsi NTB.
Bupati Dompu H. Kader Jaelani dalam sambutannya di Pemakaman Sultan di Kompleks Masjid Agung Baiturrahman meminta supaya Gubernur NTB L. Gita Aryadi agar ikut mamback up nanti pada saat pengusulan nama rahimahullah Sultan Muhammad Sirajuddin (Manuru Kupa), guna ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Katanya, Sultan Manuru Kupa merupakan pemimpin yang tidak bisa dilupakan oleh masyarakat kabupaten Dompu, bahkan sangat dikenal di beberapa Kerajaan kala itu, terlebih bagi masyarakat Kupang. “Beliau sangat dikagumi karena kepribadiannya yang keras dan gigih menentang kebijakan politik pemerintah Hindia Belanda,” ungkap Bupati Dompu.
Disebutkan bahwa Sultan Manuru Kupa, menolak Kesultanan untuk taat pada Hindia Belanda sekali gus menentang adanya kerja Rodi. Sultan Manuru Kupa menentang pemaksaan kajak dan menolak perdagangan hasil bumi dengan Hindia Belanda. “Mendiang juga sangat menentang simap pemerintah Hindia Belanda yang hendak mengintervensi beberapa kebijakan Kesultanan Dompu. Karenanya rahimahullah diasingkan oleh Belanda ke Kupang NTT,” sebut Bupati.
H. Kader Jaelani mengajak semua masyarakat Kabupaten Dompu untuk mengambil nilai moral dan kepribadian Sultan untuk dijadikan contoh dalam membangun kehidupan bermasyarakat dan pemerintah.
Pada moment tersebut, Gubernur dan sejumlah tamu undangan mendapat kesempatan untuk menabur bunga dan berdoa di atas kuburan Sultan Manuru Kupa. Prosesi do’a dan penaburan bunga kemudian dilanjutkan oleh keluarga dan keturunan Sultan. (Idin/adv)