DOMPU, TOFO-NEWS.COM – Kondisi geologi di Kabupaten Dompu di Dominasi oleh Satuan Lava Breksi dari Tambora (73642,78 Ha), kemudian disusul Andesit-Basal labumbu lebih muda (68552,25 Ha) dan Satuan Breksi – TUF (63786,39 Ha).
Uraian stratigrafi stratigrafi tersebut menjelaskan Tmv-Satuan Breksi-TUF; terdiri atas breksi yang bersifat andesit dengan sisipan tufa; setempat mengandung lahar, lava andesit dan basal. Umumnya berwarna kelabu dan hijau, setempat lava berstruktur bantal, bersisipan rijang. Satuan batuan setempat terpropilitkan, termineralkan dan terkersikkan; terlihat urat kuarsa dan kalsit.
Umur satuan menunjukkan miosen berdasarkan kandungan fosil pada lensa batu gamping. Satuan ini menjemari dengan satuan batu pasir tufaan dan satuan batu gamping. Secara tidak selaras mengalasi satuan batu gamping koral. Sebarannya dapat ditemukan di bagian selatan pulau memanjang dari barat ke timur.
Qhv-Satuan Lava Breksi dari Tambora; terdiri atas lava breksi, lahar, tufa, dan abu gunung api bersusun andesit. Batuan terutama berkomposisi kalsium alkali dan terdiri dari andesit hornblende dan andesit augit-hornblende yang keduanya berupa batu apung dan andesit batu apung serta andesit augit berbiotit.
Batuan ini adalah hasil erupsi Gunung Tambora pada tahun 1815 (Hédervári, 1963).Qv (l, le, m, s, sn) Satuan Breksi Andesit-Basal; terdiri atas breksi gunung api, lahar, tufa, abu, dan lava bersusunan andesit dan basal.
Sumber daya air (tawar) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia terutama berasal dari air permukaan (surface water) dan air tanah (ground water). Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Sedangkan air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. (adv)