DOMPU, TOFO-NEWS.COM – Pulau Sumbawa didominasi oleh wilayah bertipe iklim D3, D4, dan E3 serta hanya sebagian kecil wilayahnya yang memiliki tipe iklim C3 dan E4. Zona iklim D pada tipe iklim Oldeman.
Hujan di Kabupaten Dompu berpola monsun yang ditandai dengan satu puncak curah hujan maksimum pada saat monsun barat dan puncak minimum pada saat monsun tenggara. Pola hujan tersebut terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara bagian utara dan selatan ekuator. Perbedaan tekanan udara ini menyebabkan pergerakan umum angin dari arah utara dan barat pada bulan Oktober hingga Maret dan pergerakan angin dari selatan dan tenggara pada bulan April hingga September.
Periode bulan Oktober – Maret disebut monsun barat, sedangkan bulan April-September disebut monsun tenggara. Pada saat monsun barat, curah hujan di wilayah Indonesia yang berpola hujan monsun akan tinggi karena tingginya penguapan yang terjadi di sekitar Samudera Hindia, sedangkan pada saat monsun tenggara, curah hujan akan rendah karena sedikitnya wilayah perairan yang dilewati angin monsun tenggara.
Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Dompu yaitu sebesar 273 mm/bulan. Curah hujan rata-rata di Kabupaten Dompu adalah 167 mm. Hari hujan terbanyak terjadi pada bulan April yaitu selama 30 hari dan terjadi di Kecamatan Pekat.
Penggunaan lahan merupakan sebuah hasil akhir dari setiap bentuk campur tangan manusia terhadap sumber daya lahan yang terdapat di permukaan bumi. Penggunaan lahan memiliki sifat dinamis yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup baik secara material ataupun spiritual.
Dalam hal ini, bentuk penggunaan lahan masyarakat di lapangan diwakili oleh data penutupan lahan. Berdasarkan tata tutupan KLHK, di kabupaten Dompu di dominasi hutan lahan kering sekunder dengan luas 96.970,59 atau 42,51 % dan paling rendah tanaman campuran 4,21 Ha atau 0,002 %. (adv)