DOMPU, TOFO-NEWS.COM – Beredarnya informasi tentang kebijakan perusahaan pertambangan PT Sumbawa Timur Minning (STM) yang menghentikan aktivitasnya di proyek Hu’u Kabupaten Dompu sepanjang tahun 2025, membuat banyak kalangan menarik nafas prihatin. Mereka sangat menyesalkan kebijakan itu karena secara ekonomis berdampak luas.
“Dapat dipastikan bakal terjadinya kelumpuhan di sejumlah sektor usaha terutama IKM, UMKM dan UKM di kecamatan Hu’u maupun secara umum di Kabupaten Dompu,” ungkap mantan Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Yuliadin S. Sos, kepada wartawan media ini Rabu 19/11/2024.
Dia tidak ingin menyalahkan langkah managemen PT STM bahkan disebutnya keputusan perusahaan itu juga sangat wajar karena koondisi ini terjadi akibat minimnya kepastian keamanan di wilayah lingkar tambang di Kecamatan Hu’u khususnya dan kabupaten Dompu secara umum.
Bahkan Yuliadin menilai bahwa aparat juga telah gagal memberi rasa aman terhadap aktivitas investasi di Hu,u. “Harus digaris bawahi bahwa pertambangn Hu’u adalah salah satu obyek vital maka faktor keamanan juga paling penting di sana,” tegasnya.
Yuliadin mengaku sangat prihatin dengan kondisi ini, karena menurutnya PT STM sudh menata rencana besar untuk eksplorasi dan eksploitasi berpuluh-puluh tahun dan harus mangkrak akibat rendahnya penanganan terhadap persoalan keamanan.
“Sangat diisayangkan investasi besar yang hampir final eksplorasi menuju eksploitasi harus terhalang akibat hal kecil. Dampaknya sangat negatif bagi perekonomian namun yang lebih pahit adalah, Dompu runtuh secara sosial di mata investor bukan hanya Hu’u,” sesal Bucek, biasa mantan Ketua DPRD Dompu ini disapa. (Idin)